Chief Executive Officer Permodalan BMT, Saad Suharto, yang juga sebagai penyelenggara acara tersebut mengatakan, perkembangan BMT saat ini sudah maju di berbagai daerah sudah berdiri berbagai nama BMT. Tapi yang menjadi permasalahannya ini bagaimana mereka melakukan pemetaan bisnis terkait kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. “ Dengan demikian BMT Centre nantinya akan merumuskan konsep BMT seperti apa untuk menjawab revitalisasi kedepan BMT,” terangnya saat berbiara dengan pkesinteraktif.com.
Selain itu, kata Saad Suharto, manajemen leadership dalam mengoperasikan BMT itu sangat penting, apalagi misi dari BMT salah satunya adalah mengentaskan kemiskinan dan memajukan kesejahteraan para anggota. Maka dari itu sebuah manajemen leadership dalam BMT sangat dibutuhkan dengan demikian ada korelasi terhadap kemajuan BMT.
Acara besar yang dihadiri para BMT seluruh Indonesia itu, akan dihadiri langsung Menteri Koperasi dan UKM, Syariffudin Hasan dan narasumber yang mengetahui secara persis arah kebijakan nasional, yakni Anis Baswedan (Rektor Universitas Paramadina- Jakarta), Anggito Abimanyu (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta), Sandiaga S Uno (Wakil Ketua Umum KADIN), Iskandar Zulkarnaen (Ketua Umum GAFEKSI).
“ Kami berharap dengan dihadiri oleh para pembicara sekaligus pengambil kebijakan public acara workshop dan BMT Summit bermanfaat bagi pelaku BMT,” kata Saad.
Saad juga menambahkan diacara itu akan dikeluarkan pensikapan berupa rekomendasi pelaku BMT terhadap pengembangan LKMS yang ada saat ini. Sehingga BMT menjadi perhatian pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
sumber : PKES interaktif