AWG: Syaria Economic Solution for Global Crisis EconomicAWG: Ekonomi Syariah Solusi Krisis Ekonomi Global

Jakarta-Financial crisis in United States (US) and other West Countries which triggered global financial crisis made Aqso Working Group (AWG) hold international economic seminar themed syaria economic. Iman Sulaiman, mouth piece of AWG said that this condition presents the biggest irony all the time. “Country that has collapsed in accounting such as US should be pariah state. But why are they still considered as powerful world economy?” he said on Thursday (13/8).
Iman explained, nowadays it appeares conciusness wave to find out and use new economy system which brings fairness implication, equity, comprehensive prosperity and eficiency aims achievement. The new economy concept is regarded to be urgently realized. The economy construction is done by objective analysis for all contemporary economy format with transparent viewpoint and fresh and comprehensive approach.
Iman continued, the fact has proved that unfairness global capitalist economy and its failure to overcome world economy crisis had gain the right solution for both muslims especially and world society generally, namely syaria economy which will be able to create prosperity and fairness for mankind.
Iman added, AWG held seminar themed “Syaria Economy as Solution For Global Economy Crisis” which means to equate ummah perception that syaria economy is the best economy concept, to construct fairness syaria economy, and to unify viewpoint, direction and aim to take strategic syaria economy steps for the sake of welfare and prosperity.
In press release accepted by Republika, that seminar will be filled up by some speakers, namely Prof. DR. Hasan Tsabit economy expert from Yaman, Prof. DR. Amin Azis chief of Small Business Incubation Center, DR. Riawan Amin chief of Indonesia Syaria Bank Association, IR. Muhaimin Iqbal president of Gerai Dinar, and Abdullah Fathoni, MM dinar dirham practitioner. DR. Adhyaksa Dault is besought as keynote speaker.
This seminar was held on Thursday (13/8) in Auditorium Adhyana Wisma Antara 2nd Floor Merdeka Selatan Street no. 17, Jakarta. “This seminar is open to economy practitioners, syaria financial institutions, academicians, mass organization delegation and Islamic organization, Islamic boarding school and masjid council, also journalist,” Iman said. C15/tq

JAKARTA–Krisis keuangan di Amerika Serikat (AS) dan negara barat lainnya yang memicu terjadinya krisis keuangan global melatar belakangi Aqso Working Grup (AWG) mengadakan seminar ekonomi internasional bertema ekonomi syariah. Iman Sulaiman, juru bicara AWG mengatakan, kondisi saat ini menyajikan ironi terbesar sepanjang sejarah. “Negara yang sudah bangkrut secara akuntansi seperti AS semestinya sudah menjadi negara paria. Tetapi kenapa mereka masih tetap dianggap sebagai digdaya ekonomi dunia?” ucapnya pada Kamis (13/8).

Iman memaparkan, kini telah muncul gelombang kesadaran untuk menemukan dan menggunakan sistem ekonomi “baru” yang membawa implikasi keadilan, pemerataan, kemakmuran secara komprehensif serta pencapaian tujuan-tujuan efisiensi. Konsep ekonomi “baru” tersebut dipandang sangat mendesak diwujudkan. Konstruksi ekonomi tersebut dilakukan dengan analisis obyektif terhadap keseluruhan format ekonomi kontemporer dengan pandangan yang jernih dan pendekatan yang segar dan komprehensif.

Lanjut Iman, fakta telah membuktikan bahwa ketidakadilan ekonomi kapitalis global dan kegagalannya mengatasi krisis ekonomi dunia telah menndapatkan solusi yang tepat bagi muslimin khususnya maupun masyarakat dunia umumnya, yaitu ekonomi syariah yang akan mampu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi umat manusia.

Karenanya, Iman menambahkan, AWG mengadakan seminar bertema “Ekonomi Syariah Solusi Krisis Ekonomi Global” yang bermaksud menyamakan persepsi ummat bahwa ekonomi syariah adalah konsep ekonomi terbaik, membangun ekonomi syariah yang berkeadilan, dan menyatukan pandangan, arah, dan tujuan guna mengambil langkah-langkah strategis ekonomi syariah demi kesejahteraan dan kemakmuran.

Dalam rilis pers yang diterima Republika, seminar tersebut sedianya akan diisi oleh beberapa pembicara diantaranya Prof. DR. Hasan Tsabit, pakar ekonomi syariah dari Yaman, Prof. DR. Amin Azis, ketua Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil, DR. Riawan Amin, ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia, IR. Muhaimin Iqbal, presiden Gerai Dinar, dan Abdullah Fathoni,MM, praktisi dinar dirham. Adapun DR. Adhyaksa Dault didapuk sebagai keynote speaker.

Seminar ini diadakan pada Kamis (13/8) di Auditorium Adhyana Wisma Antara Lt. 2 Jl. Merdeka Selatan 17, Jakpus. “Seminar ini terbuka bagi praktisi ekonomi, lembaga-lembaga keuangan syariah, akademisi, perwakilan ormas-ormas dan organisasi dakwah Islam, pondok pesantren dan dewan masjid, serta wartawan,” ucap Iman. c15/taq
www.repubika.co.id