JAKARTA, Pengamat ekonomi syariah, Agustianto, mengatakan, ekonomi syariah yang berbasis sektor riil akan mengukuhkan ekonomi nasional dan mampu mengatasi krisis keuangan.
“Kalau sistem ini diterapkan secara maksimal di Tanah Air, PDB Indonesia akan meningkatkan secara signifikan serta pertumbuhan ekonomi di masa depan akan tangguh menghadapi krisis,” katanya di Jakarta, Kamis (25/6).
Menurut dia, ekonomi syariah saat ini sudah menjadi milik global, bukan saja dari kalangan umat Muslim. Sistem ekonomi ini juga sudah mulai diterapkan di sejumlah negara, terutama Amerika Serikat dan Asia lainnya.
“Masalahnya, kenapa Indonesia yang penduduknya mayoritas Muslim itu enggan menerapkannya, padahal sistem ekonomi syariah ini tangguh dan unggul di waktu mendatang?” kata Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) ini.
Ia mengatakan, Inggris melalui menteri keuangannya yang kini menjadi Perdana Menteri Gordon Brown sejak beberapa tahun lalu sudah mencanangkan bahwa negara itu akan menjadi pusat keuangan syariah di dunia.
Begitu juga Singapura yang sudah menunjukkan tekad sangat kuat untuk menerapkan ekonomi syariah, katanya. Di samping itu, pengakuan uskup Roma, Paus Paulus II, juga sudah beredar di mana-mana tentang syariah.
Dia menambahkan, tim khusus ekonomi presiden AS sudah berungkali datang ke Timur Tengah untuk belajar sistem ekonomi syariah serta negara-negara Eropa juga sudah menerapkannya. “Jadi ini milik global dan negara-negara barat sudah menerapkannya,” kata dosen ekonomi keuangan syariah di Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Agustianto mengatakan, saat ini pencapaian pangsa pasar (market share) ekonomi syariah melalui perbankan syariah sebesar 2,3 persen. Ini akan lebih berkembang kalau pemerintah menaikkan market share itu maka perekonomian meningkat, tegasnya.
Melalui upaya itu, kata dia, misalnya, pemerintah cukup menyuntikkan dana sekitar Rp 5 triliun untuk menambah modal bank-bank syariah swasta. “Kebijakan itu belum dilakukan pemerintahan saat ini. Kalau bisa penambahan modal juga dilakukan BUMN untuk membantu pengembangan syariah di sini,” katanya.
Dia juga meminta kepada pemerintah melakukan pengembangan ekonomi syariah melalui perbankan, asuransi syariah, lembaga keuangan syariah, dan juga pengembangan sektor syariah di kelas bawah seperti gerakan koperasi syariah.
“Jadi siapa pun presiden terpilih nanti harus berpihak kepada pemberdayaan ekonomi yang berbasis kelas bawah dan syariah, buat regulasi pengembangan ekonomi rakyat yang berbasis syariah,” jelas dia.
Ia menjelaskan, tahun 2009 pertumbuhan pedagang ritel 40 persen. Namun, pertumbuhan ritel itu hanya 12 persen di tingkat pedagang UKM dan selebihnya 28 persen tumbuh di sektor pedagang ritel raksasa. “Seharusnya kita balik, misalnya 30 persen UKM dan 10 persen ritel raksasa. Ini para konglomerat juga yang jadi besar, sementara keberpihakan mereka untuk yang kecil-kecil ini belum terlihat,” katanya.
www.kompas.com