Sunday, May 5, 2024 18:20

Bank Belum Dukung Sektor Riil

Posted by on Friday, June 12, 2009, 14:04
This item was posted in Terbaru and has 0 Comments

JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak lembaga keuangan baik perbankan maupun lembaga keuangan lain untuk mengutamakan sektor riil. Kadin meminta perbankan memangkas suku bunga kredit.

pembangunan-pasar-tradisional-disinergikanDengan tingkat suku bunga kredit di kisaran 16-17 persen, maka berat bagi sektol riil khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan pinjaman Padahal, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 40 juta unit. Pentingnya dukungan pada sektor riil ini tidak lain untuk memperkuat produksi produk domestik, serta menggerakkan konsumsi masyarakat.

”Dengan daya beli yang meningkat, produksi produk dalam negeri yang tumbuh positif, maka pertumbuhan ekonomi adalah sebuah keniscayaan. Tapi, kalau dari pihak perbankan tidak mengucurkan pinjaman, dari mana UMKM yang jumlahnya 40 juta dapat pinjaman,” ujar Natsir Mansyur, ketua Komite Tetap Pemberdayaan Pelaku Ekonomi dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Timur Indonesia, di Jakarta, Kamis (11/6).

Natsir mengungkapkan, saat ini spread bunga kredit dan BI Rate masih sangat tinggi. BI Rate sudah ditetapkan 7 persen, namun suku bunga pinjaman masih di kisaran 16-17 persen. ”Yang penting ada dukungan perbankan pada sektor riil. Apa gunannya perbankan kalau tidak mendukung sektor riil, kan dana mereka atau nasabahnya juga berasal dari kelompok usaha kecil serta konsumen,” paparnya.

Alasan perbankan enggan menurunkan bunga kredit karena masih tingginya cost of fund dinilai Natsir terlalu mengada-ada. Hal itu menunjukkan jika perbankan tidak mampu mengelola dana pihak ketiga (DPK) atau terjadi inefisiensi. ”Kami mengusulkan segera dilakukan merger antar bank agar lebih fokus di sektor tertentu (segmented).”

www.republika.co.id

Comments are closed.