Sunday, November 24, 2024 3:05

Renstra 2009 TUMANG, Dibahas!

Posted by on Monday, April 13, 2009, 0:41
This item was posted in Inspirasi and has 0 Comments

Boyolali. Koperasi Serba Usaha (KSU) BMT TUMANG yang berkantor Pusat di Jalan Melati No. 12, Tumang, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah ini pada Jum’at hingga Ahad, (7-8/11) telah berhasil menyelenggarakan Rapat Anggota Kerja (RAK) II Tahun 2008.

Manajer Utama, Adib Zuhairi, mengungkapkan, acara yang dilaksanakan di Hotel University Yogyakarta, Solo itu telah berhasil merumuskan tiga hal utama, yakni, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) 2009, Program Kerja, serta beberapa rekomendasi untuk pebaikan guna pencapaian BMT.

Manajer Utama, Adib Zuhairi, mengungkapkan, RAK merupakan program rutin BMT ini dan dilaksankan dua kali setahun. RAK I telah dilaksanakan pada April lalu, dan lebih menitikberatkan pada bahasan evaluasi pencapaian target tahun berjalan setelah dilaksanakannya RAT tahun buku sebelumnya. Sedangkan RAK II jatuh pada November ini, RAK II merumuskan tiga hal utama, yakni, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) 2009, Program Kerja, serta beberapa rekomendasi untuk perbaikan guna pencapaian BMT.

Lebih lanjut, Adib (sapaan akrabnya), mengatakan, pelaksanaan RAK II kali ini telah diselenggarakan di Hotel University Yogyakarta dan dihadiri oleh 20 orang fungsionaris BMT yang terdiri atas jajaran manajer; Manajer Utama, Manajer Umum, Manajer Cabang dan Manajer Maal (7 orang), seluruh Pengurus Harian (4 orang), seluruh Pengawas Manajemen (6 orang), serta Pengawas Syariah sebanyak (3 orang).

Pelaksanaan RAK terlebih dahulu diawali dengan merefleksikan kembali perjalanan BMT TUMANG dalam satu tahun terakhir, lengkap dengan tanggapan dan masukan dari semua peserta rapat. Masukan kemudian dibahas pada sesi rumusan rekomendasi.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pelaporan pencapaian target dan kemajuan kinerja BMT dalam sepuluh bulan terakhir oleh Pengurus. Sekretaris Pengurus, Dwi Rochmiathy, S.Pd., yang didaulat untuk menyampaikannya. Laporan kemudian mendapat tanggapan dan masukan dari Pengawas Manajemen dan Pengawas Syariah, mengingat substasialnya laporan tersebut.

Usai laporan Pengurus, acara dilanjutan dengan membahas Rencana Strategis (Renstra) BMT untuk 1 s/d 5 tahun ke depan dan dilakukan pembahasan RAPB dan Program Kerja 2009. Terakhir, dirumuskan beberapa rekomendasi & kebijakan untuk 2009.

Bagi BMT TUMANG keberadaan RAK menjadi sangat strategis bukan saja sebagai wahana merumuskan perencanaan untuk jangka panjang, tetapi juga sebagai media komunikasi antar stakeholders yang selama ini cukup berperan dalam pengembangan BMT.

“Semua Pengawas Manajemen BMT saat ini berdomisili di luar Boyolali (Bandung, Jakarta, Samarinda dan Solo), jadi RAK sangat bermanfaat bagi BMT dalam hal komunikasi dan ukhuwah, meskipun kita tahu saat ini alat komunikasi bermacam-macam namun tatap muka adalah hal yang utama dan penting, selain itu semua permasalahan dapat dibahas dengan cukup detail dan sistematis, sehingga tidak terjadi mis-komunikasi antar peran yang satu dengan peran yang lainnya” ujar Adib.

Ketika ditanya perihal gejolak ekonomi global saat ini, Adib, menerangkan, hal itu tentu saja tidak luput dari bahasan RAK kali ini. Untuk menjawab tantangan krisis itu, RAK mekomendasikan kebijakan mendasar yang menjadi perenungan penggiat BMT pada umumnya, yakni, saat ini pengaruh gejolak ekonomi global yang membuat shock para praktisi lembaga keuangan khususnya perbankan, maka, diharapkan BMT yang bersentuhan langsung dengan pelaku usaha di sektor mikro, harus tetap konsisten dengan misi pendiriannya, yaitu tetap mampu menunjukkan eksistensinya.

Di sisi lain, BMT sebagai penggerak ekonomi syariah juga harus tetap survive dengan misi yang diemban yaitu sebagai lembaga keuangan non-ribawi yang berbasis pada prinsip-prinsip syariah untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan hasil-hasil yang dirumuskan dalam RAK kali ini, BMT TUMANG diharapkan akan menjadi lembaga keuangan yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip syariah yang murni dan konsisten, dan menjadi lembaga keuangan yang terbaik tidak saja lokal namun juga nasional. Sesuai dengan tema RAK II 2008: “be the best in syariah”.

Comments are closed.