JAKARTA – PT Permodalan BMT Ventura menargetkan outstanding pembiayaan Rp 50 miliar tahun ini. CEO PT Permodalan BMT, Saat Suharto mengatakan pembiayaan tersebut masih bisa bertambah jika ada linkage program dengan perusahaan lainnya. “Tapi hingga saat ini kami belum ada komitmen dengan lembaga lainnya,” kata Saat.
Di tahun sebelumnya perusahaan yang fokus pada penyaluran pembiayaan kepada BMT yang tergabung dalam BMT Center ini menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 22 miliar. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibanding 2007 yang sebesar Rp 8 miliar. Saat mengatakan pembiayaan BMT sebagian besar ditujukan ke sektor perdagangan sebanyak 63 persen, sementara sisanya ke pertanian (7 persen), jasa (22 persen), industri (6 persen), dan konsumtif (2 persen). Penyaluran pembiayaan ke BMT merupakan langkah untuk mengoptimalkan operasi lembaga keuangan mikro syariah tersebut.
Melihat perkembangan BMT di Indonesia yang tumbuh cukup pesat, ia memproyeksikan BMT tumbuh sekitar 40 persen di tahun ini. “BMT telah mampu mendorong masyarakat memiliki budaya menabung, terbukti dari tingkat mobilisasi tabungan dari anggota yang signifikan, pertumbuhan simpanan dan rasio simpanan terhadap aset BMT,” kata Saat.
Di 2008 Permodalan BMT mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 350 juta dan sudah bisa membagi dividen kepada pemegang saham. Namun Saat enggan mengungkapkan jumlah angkanya. Berdasar situs resmi perusahaan, Permodalan BMT diinisiasikan oleh BMT Center dan Dompet Dhuafa Republika. Perusahaan tersebut memiliki modal dasar sebesar Rp 30 miliar dengan modal disetor Rp 8 miliar.
Kini anggota BMT Center mencapai 138 unit dengan jumlah kantor 348 buah. Total pembiayaan BMT yang tergabung dalam BMT Center di 2008 tercatat sebesar Rp 800 miliar, aset sekitar Rp 900 miliar dan simpanan sebesar Rp 700 miliar. Sementara pembiayaan di 2007 sekitar Rp 400 miliar, aset sekitar Rp 650 miliar dan simpanan Rp 450 miliar. – gie/ahi
Sumber : http://www.republika.co.id