Melihat problematikan bangsa Indonesia saat ini, pendekatan pergerakan perlu digunakan untuk menggantikan pendekatan programatik yang selama ini di pakai. Karena bangsa Indonesia didirikan dengan semangat gerakan, dimana setiap individu memiliki tanggung jawab yang sama dalam mewujudkan tujuan bersama.
Perubahan yang terjadi begitu cepat. Dibutuhkan pengetahuan dan wawasan dalam perubahan merespon tersebut. “Wawasan kita hanya dapat membaca masa lalu. Padahal yang kita butuhkan saat ini adalah yang mampu melihat ke depan”, ungkap Anies Baswedan.
BMT harus menggunakan pendekatan gerakan ini. Apalagi pegiat BMT memiliki modal penting yaitu amanah. Dalam menjelaskan keterkaitan tentang amanah dengan kebangkitan, Anis mengutip temuan Angus Madison tentang perkembangan makroekonomi dunia dari tahun 1 hingga 2007. Disebutkan bahwa asia hingga abad 17 memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan dunia secara agregatif. Hingga pada akhirnya peran tersebut menyusut ketika terjadi revolusi industri.
Optimisme terhadap kebangkitan Indonesia sudah diprediksi oleh banyak pihak. “Dan dalam merespon problematika ini, kita dihadapkan pada pilihan. Apakah kita akan menjadi pemimpin atau hanya sebagai penonton” Anies manambahkan.
Data dari World Competitiveness Report 2011-2012, menurut Anies menunjukkan bahwa Indonesia mengalami permasalahan dalam hal integritas. Karena, saat ini integritas adalah modal penting untuk menjadi seorang pemimpin maupun sebagai individu yang mampu bereran di dunia internasional. “ Bukan bahasa Inggris”, Anies menambahkan. Di masa yang akan datang, prestasi tidak akan menjadi acuan.
Berbeda dengan Anies, Parni Hadi wartawan senior Republika menjelaskan bahwa komunikasi profetik juga bagian penting dalam menciptakan pemimpin. Hal inilah yang dilakukan oleh para pendiri Republika yang kemudian melahirkan Dompet Dhuafa. Dan dari Dompet Dhuafa inilah kemudian lahir BMT di banyak tempat, tersebar di Indonesia.
Untuk mewujudkannya, saat ini Parni Hadi didukung oleh Dompet Dhuafa akan menyusun modul dan silabus untuk pengembangan kurikulum Komunikasi dan Jurnalisme Profotik ini.
Baik yang disampaikan Anies maupun Parni Hadi menjadi penting untuk diperhatikan pegiat BMT.