Tahun 2007 merupakan tahun pertama dilaksanakannya program akselerasi perbankan syariah yang dicanangkan oleh Gubernur Bank Indonesia pada akhir 2006 dan dipertegas kembali pada awal tahun 2007 dalam acara Bankers Dinner sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sector riil. Situasi perekonomian sepanjang 2007 ditandai dengan berhasil dicapainya stabilitas makroekonomi yang diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan tersebut memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kegiatan usaha perbankan syariah.
Peningkatan kinerja bank syariah dapat dilihat dari sejumlah indikator kinerja yang menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang 2007, akses masyarakat terhadap manfaat (value) yang ditawarkan produk dan atau layanan perbankan syariah juga terus meningkat seiring dengan peningkatan jaringan operasional. Disamping itu, kemanfaatan yang diberikan perbankan syariah semakin nyata dengan adanya kebijakan yang berorientasi kepada segmen ekonomi mayoritas di masyarakat, diindikasikan oleh peningkatan pertumbuhan pembiayaan kepada sektor usaha kecil dan menengah. Perbankan syariah juga secara konsisten mampu memperlihatkan efektivitasnya dalam pelaksanaan fungsi intermediasi yang diindikasikan melaluipertumbuhan pembiayaan yang relatif lebih tinggi dibandingkan perbankan nasional, serta rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang mencapai (FDR) 99,8%. Kinerja keuangan perbankan syariah juga menunjukkan peningkatan sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian, ditandai laju ekspansi volume usaha yang mencapai 36,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada 2006 (28,0%).
Kebijakan yang ditempuh dalam pengembangan perbankan syariah secara umum mengacu pada cetak biru pengembangan perbankan syariah yang pada tahun 2007 difokuskan pada upaya memperkuat struktur industri sebagai bagian dari tahap kedua implementasi cetak biru. Selain itu kebijakan yang ditempuh juga diarahkan untuk mengantisipasi tantangan maupun dinamika yang dihadapi perbankan syariah guna mempertahankan momentum pertumbuhannya.
Laporan lengkap klik di sini