IDB Tertarik Studi BMT di Indonesia

JAKARTA–Islamic Development Bank (IDB) tertarik untuk mempelajari Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di Indonesia. BMT yang menjalankannya sesuai dengan prinsip syariah serta memberdayakan masyarakat ekonomi bawah membuatnya dilirik.

Ketua Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil, M Amin Aziz mengatakan pada akhir pekan ini pihaknya akan menerima kunjungan dari IDB terkait hal tersebut. “Sabtu-Minggu ini rencananya ada ahli dari IDB bernama M Ubaidullah yang akan berdiskusi dengan Pinbuk untuk mempelajari tentang BMT dan bagaimana mengaplikasikannya di negara lain,” kata Amin.

Ia menambahkan IDB tertarik untuk mengembangkan BMT karena lembaga keuangan tersebut sesuai prinsip-prinsip syariah dalam operasionalnya. Sementara, ia mencontohkan walaupun Grameen Bank yang berada di Bangladesh juga memberdayakan masyarakat ekonomi bawah, tetapi lembaga tersebut tidak beroperasi berdasar prinsip Islam dan menerapkan sistem bunga.

Amin memproyeksikan pertumbuhan BMT di Indonesia kian berkembang. Saat ini, ujarnya, terdapat 3500 BMT di seluruh Indonesia, dimana 500 BMT di antaranya adalah BMT Shar-e hasil kerja sama antara Pinbuk dan Bank Muamalat. Selain dengan Bank Muamalat Pinbuk saat ini juga sedang menjajaki kerja sama dengan bank syariah lainnya untuk pembentukan BMT. “BRI Syariah sudah menyatakan ketertarikannya tapi baru gagasan saja. Mudah-mudahan ini bisa berkembang,” kata Amin.

Dengan pertumbuhan yang kian pesat Amin mengungkapkan kini BMT seluruh Indonesia setidaknya memiliki total asset Rp 3,5 triliun. Ia menuturkan perkembangan BMT di Indonesia semakin pesat karena sifatnya yang unik. “BMT memiliki pendampingan untuk usaha anggota dan saat ini sistem teknologi informasi BMT juga sudah semakin canggih dengan administrasi yang terkomputerisasi,” ujar Amin.
www.republika.co.id