Jakarta, (23/4). Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil saat menjadi keynote speaker di acara BMT Summit di Wisma Sahida Universitas Islam Negeri Jakarta, meminta pada para pelaku Baitulmaal Wat Tamwil (BMT) untuk mengembangkan kegiatan entrepreneurship. Sebab selama ini di masyarakat semangat entrepreneurship dirasakan masih sangat kurang.“Maka BMT yang selama ini dekat dengan mereka harus terus melakukan pendampingan,” kata Menneg BUMN.
Untuk menjadi seorang entrepreneur menurut Sofyan Djalil ada dua persyaratan yang harus dimiliki, yaitu kedisiplinan dan kejujuran. Kedua hal itu menurutnya tak boleh ditinggalkan.
Kemudian ia juga mencontohkan India yang saat ini sangat aktif mengembangkan kegiatan entrepreneurship, sekarang telah memiliki banyak sumber daya manusia yang bisa bersaing dengan negara maju.
“Semuanya itu tak lepas dari komitmen yang dimiliki selama ini,” imbuh Sofyan.
Sedangkan Eri Sadewo, yang merupakan komisaris PT BMT Ventura mengungkapkan untuk menumbuhkan semangat entrepreneur di BMT yang perlu dibenahi adalah kualitas SDM. Selama ini kualitas SDM BMT masih rendah. Disamping itu kemampun untuk membangun jaringan juga masih kurang.
“Kedua hal itu yang harus dibenahi,” terang Eri Sadewo.
Mengenai peluang, Eri menyakini pengembangan entrepreneurship di masyarakat sangat luas maka BMT kedepan harus berani berinovasi lebih dalam untuk mengembangkannya.