Solo – Perkembangan BMT semakin mendapat perhatian masyarakat, bahkan boleh dikatakan BMT bagai gadis cantik yang sedang dilirik oleh banyak orang, terutama bagi mereka para pemilik modal. Sekarang terserah kepada pegiat BMT apakah akan menjual BMT kepada pemilik modal tersebut atau tidak.
Demikian diingatkan Houtman Zainal Arifin dalam acara Workshop Kebijakan Operasional Prosedur di Hotel Riyadi Palace, Solo, pada 17-18 Maret lalu.
Hal tersebut diungkapkannya berdasarkan refleksi perkembangan BMT yang sangat baik, ada banyak BMT kini memiliki aset ratusan miliar padahal pada saat memulai modal awal berkisar hanya ratusan ribu saja.
“Siapa pun akan tergoda, apalagi bila melihat modal sosial yang dimiliki BMT-BMT tersebut ditengah masyarakat”, katanya.
Sedangkan mengenai keberadaan Pedoman Kebijakan yang akan diterapkan di BMT-BMT, Ia berujar, “Pedoman Kebijakan merupakan upaya yang diperlukan segera, mengingat pengelolaan BMT harus senatiasa prima dan profesional karena menyangkut kepercayaan masyarakat dan dalam rangka menjaga khittah BMT, yakni syiar pemberdayaan ekonomi dan sosial ummat “.
“BMT juga merupakan entitas yang unik, badan hukum lembaga ini berbentuk koperasi namun dari segi pengelolaan operasionalnya mirip dengan perbankan, pun dengan kultur yang dikembangkan, antara BMT yang satu dengan lainnya bisa berbeda, untuk itu kebijakan ini bisa menjadi payung segala aturan”, tambahnya. (ris)