Term of Reference
SEMINAR RAPAT AKBAR ASOSIASI BMT JAWA TENGAH
TAHUN 2011
Cilacap, 10 Desember 2011
“Memperkokoh Jaringan, menjadi pelaku KJKS-BMT (Mikro Finance Syariah) yang Handal”
Perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau yang dikenal dengan sebutan Baitul Maal Wattamwil (BMT) selama lima belas tahun terakhir merupakan salah satu yang paling kentara dari dinamika keuangan syariah di Indonesia.
Secara faktual BMT berkembang menjadi salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang penting di Indonesia, baik dilihat dari kinerja keuangan maupun jumlah masyarakat yang dilayani. Segala kelebihan yang biasa dimiliki oleh LKM pun menjadi karakter BMT, salah satunya sebagaimana telah banyak diketahui ahli ekonomi bahwa BMT lebih tahan terhadap goncangan krisis perekonomian sebagaimana dibuktikan pada tahun 1997-1998.
Meskipun perkembangan KJKS/BMT berlangsung cukup pesat dan luar biasa, namun para pegiat menyadari masih belum optimalnya dalam proses pengelolaan dari seluruh potensi yang sebenarnya jauh lebih besar. Terdapat beberapa kendala dan hambatan Pertama, manajemen operasional khususnya dalam aspek standarisasi SDM yang amanah dan profesional serta memahami prinsip-prinsip pengelolaan keuangan syariah yang berasas pada prisip kemanfaatan dan keadilan khususnya dalam memberikan daya dukung pembiayaan usaha kepada UKM-UKM. Kedua, dukungan otoritas ekonomi dan pemerintah melalui regulasi kurang mengena sehingga tidak sampai pada titik permasalahan yang dihadapi pengelola KJKS/BMT. Ketiga, belum ada sistem interkoneksi/jaringan terpadu antara stakeholder baik pemerintah, asosiasi industri dan profesi, KJKS dan sektor riil usaha (UKM) yang profesional dan saling menguntungkan, dalam hal ini terkesan ”jalan sendiri” sehingga berimbas pada kualitas produk yang dihasilkan (baik jasa maupun barang) maupun sumber daya manusia yang kurang kompeten dalam mengoperasikannya.
Hal inilah yang menyebabkan semangat untuk mencari problem solving melalui forum-forum yang strategis guna mengurai benang kusut dengan menghadirkan tokoh yang representatif baik dari unsur pemerintah, asosiasi industri dan profesi serta pengelola KJKS/BMT dengan harapan persoalan tersebut dapat teratasi dan mampu membentuk jaringan kerjasama dalam mengawal iklim perekonomian yang kondusif dan mudah-mudahan mampu memberi manfaat khususnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini bernama SEMINAR RAPAT AKBAR ASOSIASI BMT JAWA TENGAH Tahun 2011
Kegiatan seminar ini mengambil tema “Peluang dan Tantangan KJKS-BMT di Masa Yang Akan Datang”.
Penyelenggaraan seminar ini bertujuan untuk :
Adapun target penyelenggaraan seminar ini untuk :
Peserta seminar berjumlah + 400 orang terdiri dari :
ü Pengurus Asosiasi BMT Jawa Tengah dan Forum Baitul Maal yang berjumlah 25 orang
ü Perwakilan Pengurus Asosiasi BMT Kota/Kabupaten Se-Jawa Tengah yang berjumlah + 35 orang.
ü Perwakilan Pengurus dan Pengelola (Manajer) BMT Se-Jawa Tengah yang berjumlah + 350 orang.
Pembicara seminar akan menghadirkan pembicara, diantaranya :
Dengan Topik bahasan “Peluang dan Tantangan KJKS-BMT di Masa Yang Akan Datang”.
Kegiatan ini Insya Allah diselenggarakan pada :
Hari/Tanggal : Jum’at, 9 Desember 2011
Waktu : 15.30 s/d selesai
Tempat : Graha Pemuda Cilacap
Jl. Jendral Sudirman Cilacap
Demikian Term Of Reference (TOR) kami buat sebagai bahan acuan dalam proses penyelenggaraan SEMINAR RAPAT AKBAR ASOSIASI BMT JAWA TENGAH Tahun 2011, mudah-mudahan seminar yang akan diselenggarakan mampu memberi manfaat untuk tumbuh kembang perekonomian di jawa tengah. Atas dukungan dan kerjasama yang baik kami mengucapkan terima kasih.
Semarang, 20 Oktober 2011
ASOSIASI BMT JAWA TENGAH
ADIB ZUHAIRI, S.Sos, M.Si KARTIKO A. WIBOWO, SE, MM
Ketua Sekretaris