Friday, April 19, 2024 9:16

RAPAT AKBAR KORWIL JAWA TENGAH

Posted by on Wednesday, December 7, 2011, 14:36
This item was posted in Agenda and has 0 Comments

Term of Reference

SEMINAR RAPAT AKBAR ASOSIASI BMT JAWA TENGAH

TAHUN 2011

Cilacap, 10 Desember 2011

“Memperkokoh Jaringan, menjadi pelaku KJKS-BMT (Mikro Finance Syariah) yang Handal”

  1. I. PENDAHULUAN

Perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau yang dikenal dengan sebutan Baitul Maal Wattamwil (BMT) selama lima belas tahun terakhir merupakan salah satu yang paling kentara dari dinamika keuangan syariah di Indonesia.

Secara faktual BMT berkembang menjadi salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang penting di Indonesia, baik dilihat dari kinerja keuangan maupun jumlah masyarakat yang dilayani. Segala kelebihan yang biasa dimiliki oleh LKM  pun menjadi karakter BMT, salah satunya sebagaimana telah banyak diketahui ahli ekonomi bahwa BMT lebih tahan terhadap goncangan krisis perekonomian sebagaimana dibuktikan pada tahun 1997-1998.

Meskipun perkembangan KJKS/BMT berlangsung cukup pesat dan luar biasa, namun para pegiat menyadari masih belum optimalnya dalam proses pengelolaan dari seluruh potensi yang sebenarnya jauh lebih besar. Terdapat beberapa kendala dan hambatan Pertama, manajemen operasional khususnya dalam aspek standarisasi SDM yang amanah dan profesional serta memahami prinsip-prinsip pengelolaan keuangan syariah yang berasas pada prisip kemanfaatan dan keadilan khususnya dalam memberikan daya dukung pembiayaan usaha kepada UKM-UKM. Kedua, dukungan otoritas ekonomi dan pemerintah melalui regulasi kurang mengena sehingga tidak sampai pada titik permasalahan yang dihadapi pengelola KJKS/BMT. Ketiga, belum ada sistem interkoneksi/jaringan terpadu antara stakeholder baik pemerintah, asosiasi industri dan profesi, KJKS dan sektor riil usaha (UKM) yang profesional dan saling menguntungkan, dalam hal ini terkesan ”jalan sendiri” sehingga berimbas pada kualitas produk yang dihasilkan (baik jasa maupun barang) maupun sumber daya manusia yang kurang kompeten dalam mengoperasikannya.

Hal inilah yang menyebabkan semangat untuk mencari problem solving melalui forum-forum yang strategis guna mengurai benang kusut dengan menghadirkan tokoh yang representatif baik dari unsur pemerintah, asosiasi industri dan profesi serta pengelola KJKS/BMT dengan harapan persoalan tersebut dapat teratasi dan mampu membentuk jaringan kerjasama dalam mengawal iklim perekonomian yang kondusif dan mudah-mudahan mampu memberi manfaat khususnya bagi kesejahteraan masyarakat.

  1. II. NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini bernama SEMINAR RAPAT AKBAR ASOSIASI BMT JAWA TENGAH Tahun 2011

  1. III. TEMA

Kegiatan seminar ini mengambil tema “Peluang dan Tantangan KJKS-BMT di Masa Yang Akan Datang”.

  1. IV. TUJUAN SEMINAR

Penyelenggaraan seminar ini bertujuan untuk :

  1. Terwujudnya kesamaan tujuan antar stakeholder khususnya Pemerintah, Asosiasi Industri dan Profesi serta Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) / BMT dalam rangka pemberdayaan UMKM di Jawa Tengah demi peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
  2. Memberikan inspirasi kepada pengurus dan pengelola KJKS-BMT pentingnya membaca situasi dan kondisi masa yang akan datang sehingga diharapkan muncul sence of belonging dan sence of crisis demi eksistensi kelembagaan KJKS-BMT.
  3. Adanya informasi baru terkait khasanah keilmuan praktis khususnya bagi manajemen KJKS guna mendukung terciptanya tata kelola manajemen lembaga yang professional, amanah dan bermanfaat bagi masyarakat.
  4. Adanya kesadaran Pengurus dan Pengelola BMT untuk fokus pada fungsi penguatan ekonomi kerakyatan yang berbasis syari’ah
  1. V. TAGRET SEMINAR

Adapun target penyelenggaraan seminar ini untuk :

  1. Adanya kesadaran dari pengurus dan pengelola untuk selalu mawas diri serta berfikir kreatif agar selalu siap mengelola KJKS-BMT dengan kondisi apapun.
  2. Adanya upaya antisipatif dan kreatif guna mempertahankan dan memajukan KJKS-BMT dimasa yang akan datang.
  3. Terciptanya komunikasi yang harmonis dan intensif antar stakeholder guna mendukung iklim berwirausaha yang kondusif dan konstruktif.

  1. VI. PESERTA SEMINAR

Peserta seminar berjumlah + 400 orang terdiri dari :

ü  Pengurus Asosiasi BMT Jawa Tengah dan Forum Baitul Maal yang berjumlah 25 orang

ü  Perwakilan Pengurus Asosiasi BMT Kota/Kabupaten Se-Jawa Tengah yang berjumlah + 35 orang.

ü  Perwakilan Pengurus dan Pengelola (Manajer) BMT Se-Jawa Tengah yang berjumlah + 350 orang.

  1. VII. PEMBICARA SEMINAR

Pembicara seminar akan menghadirkan pembicara, diantaranya :

  1. 1. Bp. Drs. Joelarso (Ketua Perhimpunan BMT Indonesia)
  2. 2. Bp. Parni Hadi

Dengan Topik bahasan “Peluang dan Tantangan KJKS-BMT di Masa Yang Akan Datang”.

  1. VIII. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan ini Insya Allah diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal        : Jum’at, 9 Desember 2011

Waktu                  : 15.30 s/d selesai

Tempat                 : Graha Pemuda Cilacap

Jl. Jendral Sudirman Cilacap

  1. IX. PENUTUP

Demikian Term Of Reference (TOR) kami buat sebagai bahan acuan dalam proses penyelenggaraan SEMINAR RAPAT AKBAR ASOSIASI BMT JAWA TENGAH Tahun 2011, mudah-mudahan seminar yang akan diselenggarakan mampu memberi manfaat untuk tumbuh kembang perekonomian di jawa tengah. Atas dukungan dan kerjasama yang baik kami mengucapkan terima kasih.

Semarang, 20 Oktober 2011

ASOSIASI BMT JAWA TENGAH

ADIB ZUHAIRI, S.Sos, M.Si KARTIKO A. WIBOWO, SE, MM

Ketua                                                         Sekretaris

Comments are closed.